Minggu, 28 Maret 2010

MASTURBASI LIRIH MUSIM SEMI

Seorang perempuan menyusuri labirin
lengang musim semi
pengap hujan tertimpa seberkas sinar mentari
senja menggelayut manja bagai sesosok siluet
sang gadis merajuk pangerannya.

bunga- bunga merendah hati
menguak pintu pertama musim dengan sopan
merak ati
serumpun daun demikian anggun, memohon
ijin merenda hijau dalam desir lembut
belaian angin

(“eksotisme musim kering telah berlalu
kini ijinkan kami membuai hari dengan senyum
paling indah bidadari musim semi)”.

Seorang perempuan tersenyum lirih
karena lirih memanja batinnya
yang masih menyisakan perih
tetapi sekian lama duka,
tidak lagi menjadi berhala

karena dengan menghirup nafas saja, dengan
menjentik daun saja, dengan melangkah anggun
di bawah matahari senja, ia melakonkan cinta
ia menasbihkan kesetiaan, menghirup harum nafas
lelakinya

setiap detik ia bercinta, dan sampai ke puncaknya

Maret 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar