KONSER HUJAN DALAM
BINGKAI JENDELA SEBUAH RUANG
Gerimis menderaskan hujan
meliuk-liuk dalam pusaran beliung angin
dedaunan di sekujur dahan terpelanting
badai bagai konser suka ria menyendawakan
mimpi-mimpi malam buta
dalam kilatan kilat dan eksotisme petir sekejap
tubuh menggigil menahan hembusan angin
menjelmakan badai yang tiba-tiba terjun menyekap
kesendirian mengaliri kebungkaman
bagai penari tanjidor mengagetkan
mengisi ruang kekosongan benak kita
menyeret dalam putaran ritual angin
memabukkan
o, bagai darwis kita selesaikan putaran terakhir
sebuah tarian
lantas gerimis menurunkan tirai, usai
aku yang lunglai ingin mengabadikan
tarian kuyup
dalam bingkai jendela sebuah ruang
tiba-tiba saja konser itu telah menjelma
tanpa satu pun jendela membingkainya
dan aku, tak ada di dalamnya
Februari 2010
Minggu, 28 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar