Minggu, 18 April 2010

SEORANG LELAKI TANPA NAMA

seorang lelaki terengah
mendaki bukit, menaklukkan
ketinggian yang semakin menjulangi
hatinya
kegersangan menjadi bahasa terik
ketika angin meluruhkan semilirnya:
beginilah hidup, mengeluhkan :
o, betapa terperangkap kota
dalam pentas warna pelangi
tatkala tiba senja hari
o, betapa lelangit menipu
hanya meminjamkan kanvas
melukis dirimu, kapanpun engkau mau

lelaki terengah itu tengadah
di atas bukit yang cadas
alam dirangkumnya dalam
satu hirupan nafas
menjalari seluruh tubuh
memompakan energi penuh

dalam diam kemudian
ditemukannya selembar tisu
dalam kotak bekal hari itu
(“oh, bekas airmata istriku…)
surat cinta curahan kalbu :
"kedisiplinan adalah kesetiaan lembut
karena tempaan keras rindu
bukan pada hati yang membatu
lihatlah salju yang seketika mencair
tatkala mentari mulai menyinar…"

tiba-tiba ia merasa
harus menikahi istrinya

April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar