Jumat, 23 April 2010

THE PURE COMPETITION

aku menyapa bintang yang molek cahaya
tak kan sangsi ia pasti mengedipkan matanya
yang manja
lelangit malam ini demikian indah
membingkai hati madu yang semakin resah

telah sekian lama kutunggu kuncup itu mekar
untuk menumbuhkan kembali tunas paling muda
di kebun hati
aku tahu engkau senantiasa merebut kesempatanku
untuk memungut kembali serpihan luka
padahal telah berulangkali kuingatkan
tak kan kupedulikan lagi kekalahan
karena kemenangan demikian nisbi nilainya
dan aroma ciut jiwa itu segera saja meruap
o, alangkah aku bisa menghirupnya
bahkan ketika kau tutup penciumanku
dengan selembar sajadah yang tiap kali
kau bentang resah

aku setiai purnama
menunggu kening menyujud dalam hening
yang ranum
bunga-bunga itu merekah, lalu berebut
kuas untuk menandai warna-warna
kukabarkan padamu, inilah kesetiaan
membiarkan ia menjuntaikan warna sedekat
gembala di hatinya
ia memilihku
karena akulah pemintal rindu sebenarnya
memetik cahaya bintang, lalu kusematkan di keningnya…


April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar