Minggu, 18 April 2010

MENCARI BERITA DIRIKU

(sepanjang perjalanan itu
seorang perempuan menatap beku
pada lindap bias mentari

ketika tiba senja hari
ia harus bersabar menunggu dialektika
yang membebati setiap inci langkahnya
apakah ia mesti membaca semua
kata-kata, kalimat-kalimat yang
demikian rapi tertulis
sementara yang terucap setiap rakaat
hanyalah:”Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana…?”)

o, betapa rumit membuka halaman baru
bagi pemaknaan semua catatanmu
di ruang sempit kalbuku

aku rindu rabiah menangis
dalam diriku kukenang semua
catatannya, merah hitam airmatanya

duhai, ijinkan aku sejenak menyimpan ribuan teks
untuk menyingkap sedikit saja tabir
yang menutupi urat-urat di leherku
duhai, aku baru bisa membaca :
”Alam tara kaifa fa’ala rabbuka
biashkhaabilfiil…
dan biarkanlah burung-burung berbondong itu
melempari hatiku dengan batu
agar tak rumit lagi kubaca
jutaan teks pembawa berita

April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar